Kafein merupakan zat yang paling sering dikonsumsi di seluruh dunia. Banyak orang mengandalkannya sebagai “penambah energi” untuk memulai hari atau menjaga fokus saat bekerja. Kafein umumnya ditemukan dalam kopi, teh, minuman energi, hingga cokelat. Meski bermanfaat jika dikonsumsi dalam batas wajar, terlalu banyak kafein bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

PAFI Kab. Tanah Laut (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengingatkan pentingnya memahami batas konsumsi kafein harian dan dampak yang bisa timbul jika dikonsumsi secara berlebihan.

Kafein: Teman atau Ancaman?

Kafein bekerja dengan cara merangsang sistem saraf pusat, sehingga kita merasa lebih waspada dan tidak mudah mengantuk. Tak heran, banyak orang yang mengandalkan kopi di pagi hari untuk memulai aktivitas.

Namun, menurut PAFI, terlalu sering bergantung pada kafein tanpa memperhatikan takaran bisa membawa lebih banyak risiko daripada manfaat. Batas aman konsumsi kafein untuk orang dewasa yang sehat adalah sekitar 400 mg per hari, atau setara dengan 3–4 cangkir kopi seduh.

Kapan Konsumsi Kafein Disebut Berlebihan?

Batas konsumsi kafein bisa berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan sensitivitas seseorang terhadap zat tersebut. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mungkin sudah mengonsumsi kafein terlalu banyak antara lain:

  • Jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur

  • Sulit tidur atau insomnia

  • Kegelisahan atau kecemasan berlebihan

  • Sakit kepala

  • Gangguan pencernaan, seperti maag

  • Tremor ringan atau tangan gemetar

PAFI Kab. Tanah Laut menekankan bahwa jika gejala-gejala ini mulai muncul setelah Anda minum kopi atau produk berkafein lainnya, mungkin sudah waktunya untuk mengurangi konsumsi.

Risiko Jangka Panjang dari Konsumsi Kafein Berlebih

Meskipun efek jangka pendek kafein sering dirasakan langsung, risiko jangka panjang justru lebih berbahaya dan kerap tidak disadari. Berikut beberapa dampak yang mungkin timbul jika konsumsi kafein tidak dikendalikan:

  1. Ketergantungan dan gejala putus kafein
    Orang yang terbiasa mengonsumsi kafein dalam jumlah besar bisa mengalami sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati yang buruk saat berhenti tiba-tiba.

  2. Gangguan tidur kronis
    Kafein bisa mengganggu kualitas tidur meskipun dikonsumsi pada siang hari. Ini berpotensi menyebabkan kelelahan yang menumpuk dan berujung pada masalah kesehatan lainnya.

  3. Masalah pencernaan
    Asupan kafein yang tinggi bisa memperparah gangguan lambung dan menyebabkan naiknya asam lambung (GERD).

  4. Tekanan darah meningkat
    Meskipun efek ini bersifat sementara, konsumsi rutin dalam jumlah tinggi dapat memicu hipertensi, terutama pada orang yang sensitif terhadap kafein.

PAFI mengingatkan bahwa dampak-dampak ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, dan sangat penting untuk memperhatikan sinyal dari tubuh kita.

Tips Mengurangi Konsumsi Kafein dengan Aman

Bagi Anda yang merasa sudah terlalu tergantung pada kafein, PAFI Kab. Tanah Laut menyarankan beberapa langkah sederhana untuk mengurangi konsumsi secara perlahan:

  • Kurangi secara bertahap, jangan langsung berhenti total

  • Ganti minuman berkafein dengan alternatif yang lebih sehat, seperti teh herbal atau infused water

  • Perhatikan waktu konsumsi, hindari kafein setelah pukul 14.00 untuk menjaga kualitas tidur

  • Perbanyak asupan air putih agar tubuh tetap segar tanpa bergantung pada kafein

PAFI juga menyarankan agar masyarakat mulai mengenali kandungan kafein pada produk-produk makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Beberapa produk seperti minuman energi atau suplemen olahraga mengandung kadar kafein yang jauh lebih tinggi dari kopi biasa.

Kafein memang dapat memberikan dorongan energi dan membantu Anda lebih fokus, namun jika dikonsumsi secara berlebihan, manfaatnya bisa berubah menjadi ancaman. Seperti halnya hal lain dalam hidup, kunci utamanya adalah keseimbangan.

PAFI Kab. Tanah Laut mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan sadar dalam mengonsumsi kafein, demi menjaga kesehatan jangka panjang. Jika Anda merasa sudah terlalu bergantung pada kopi atau minuman energi, mulailah mengevaluasi pola konsumsi Anda dan lakukan perubahan kecil yang berdampak besar.

Untuk konsultasi seputar gaya hidup sehat dan konsumsi kafein yang aman, Anda juga bisa berkonsultasi dengan apoteker yang tergabung dalam PAFI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA).